Kamis, 11 Januari 2018

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL PENGARUH EKSPOR IMPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL
PENGARUH EKSPOR IMPOR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Internasional Bisnis pada semester VII program studi D4 Administrasi Bisnis



Disusun oleh:
Rizky Praditiya Herdaina (145254027)
PROGRAM STUDI DIV ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sector ekonomi merupakan sector yang sangat penting untuk mengukur kesejahteraan Negara. Suatu Negara dapat dianggap sejahtera dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi Negara tersebut. Umumnya jika pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah yang positif, maka dapat dikatakan Negara tersebut sejahtera, dan sebaliknya. Tetapi bukan berarti pergerakan pertumbuhan ekonomi kearah yang positif  selamanya menggambarkan Negara tersebut sejahtera, ada factor-faktor yang menentukan pengaruh kesejahteraan lain misalnya inflasi, politik, dan lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan dengan bertambahnya investasi, teknologi yang berkembang, meningkatnya kesempatan kerja, dan terpenuhinya kebutuhan barang/jasa di suatu Negara. Melakukan perdagangan merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Setiap Negara maju dan berkembang memiliki kekayaan sumber daya masing-masing, serta potensi menciptakan barang sendiri, hanya tidak semua barang bisa diciptakan oleh satu Negara. Maka penting dengan adanya system perdagangan yang tidak mengandalakan perdagangan dalam negeri akant tetapi meluas hingga ke luar negeri atau internasional.
Perdagangan ekspor impor adalah kegiatan yang dijalankan eksportir dan importir dalam transaksi jual beli antara Negara yang satu dengan Negara yang lainnya. Ekspor impor dilakukan setiap Negara karena setiap Negara memiliki sumber daya yang berbeda-beda satu sama lain, oleh karena itu dibutuhkan pertukaran barang dengan pembayaran dengan valuta asing. Amir (2001). Terbatasnya persediaan di suatu Negara, akan menyebabkan terjadinya kegiatan impor. Dengan kegiatan ekspor impor akan menimbulkan tumbuhnya hubungan harmonis antar Negara. Dengan perdagangan internasional ini, banyak pihak mendapat keuntungan, baik dari hasil jual maupun keuntungan dari kebutuhan barang yang terpenuhi. Ekspor impor merupakan salah satu pengaruh yang besar bagi para pebisnis. Aktifitas ekspor impor banyak memberikan keuntungan bagi suatu Negara. Ekspor merupakan salah satu sumber devisa yang sangat dibutuhkan oleh Negara. Karena ekspor memungkinkan peningkatan jumlah produksi yang mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat memberikan andil besar terhadap perutumbuhan dan kestabilan ekonomi.
Badan pusat statistic (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Agustus 2017 mencapai 15,21 miliar dolar AS atau meningkat 11,73 persen disbanding ekspor Juli 2017 yang tercatat sebesar 13,6 miliar dolar AS. “Baik migas atau non migas sama-sama naik month-to-month (secara bulanan). Ekspor di Indonesia sudah dilakukan sejak lama dan memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan ekspor impor persaingan akan bertambah antar produk-produk. Selain harga, kualitas barang akan menjadi factor penentu daya saing suatu produk. Dari sini yang menjadi pertanyaan, apakah dengan adanya kegiatan ekspor impor ini memiliki andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia baik dalam jangka yang panjang maupun pendek. Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi jika kegiatan ekspor impor ini mengalami kencala sebagai akibat factor eksternal seperti krisis global, dan factor internal seperti politik dalam negeri.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1.      Apakah pengaruh ekspor impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui pengaruh ekspor impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Prof. Simon Kuznet, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan. Menurut Boediono (2009), pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada kecenderungan (output perkapita untuk naik) yang bersumber dari proses intern perekonomian tersebut (kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri), bukan berasal dari luar dan bersifat sementara. Atau dengan kata lain bersifat self generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan itu sendiri menghasilkan suatu kekuatan atau momentum bagi kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam periode-periode selanjutnya.
            Sekarang pengertiam pertumbuhan ekonomi sudah mencakup pada bahasan yang luas, diantaranya menurut Simon Kuznet yang menekankan pertumbuhan ekonomi pada peningkatan kemampuan suatu Negara dalam jangka panjang.
2.2 Produk Domestik Bruto
Menurut Imamul Arifin & Gina Hadi W (2009) 
“Indikator yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu Negara adalah tingkat Produksi Domestik Bruto (PDB)”  Beberapa alasan digunakannya PDB (bukan PNB) sebagai indikator pengukuranpertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut.
1. PDB dihitung berdasarkan jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan seluruh aktivitas produksi di dalam perekonopmian. Hal ini, peningkatan PDB mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
2. PDB dihitung atas dasar konsep siklus aliran (circulair flow concept). Artinya, perhitungan PDB mencakup nilai produk yang dihasilkan pada suatu periode tertentu. Perhitungan ini tidak mencangkup perhitungan pada periode sebelumnya. Pemanfaatan konsep aliran dalam menghitung PDB memungkinkan seseorang untuk membandingkan jumlah output pada tahun  ini dengan tahun sebelumnya.
3. Batas wilayah perhitungan PDB adalah Negara (perekonomian domestik). Hal ini memungkinkan untuk mengukur sampai sejauh mana kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah maupun mendorong aktivitas perekonomian domestik.
            GDP atau biasa dikenal dengan PDB. Menurut Wikipedia bahasa indonesia merupakan nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara pada periode tertentu. PDB juga merupakan salah satu variabel yang digunakan untukmenghitung pendapatan nasional. PDB dapat pula diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya pertahun). PDB berbeda dengan Produk Nasional Bruto (PNB) karena memasukkan pendapatan factor produksi dari luarnegeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negaratanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeriatau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal-usul faktor produksi yang digunakan.


Gambar 2.1 Perkembangan Nilai PDB Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik
2.3 Ekspor
            Kegiatan ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke Negara lain, termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Triyoso, 2004).
Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar antara beberapa negara, di mana dapat mengadakan perluasan dalam suatu industri, sehingga mendorong dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor lainnya dari perekonomian (Baldwin, 2005).  

Gambar 2.2 Perkembangan Ekspor Indonesia Setiap Triwulan
Sumber: Badan Pusat Statistik

            Perkembangan dapat dilihat pada gambar. Nilai total ekspor dapat dilihat lebih tinggi setiap tahun. Ditahun 2017 non migas berwarna hijau lebih tinggi disbanding tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga tahun 2017 migas yang lebih tinggi dengan warna biru. Ekspor merupakan tolak ukur penting mengetahui besaran pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Dari ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri, tetapi akan berputar di perdagangan internasinal. Maka dalam jangka panjangan kegiatan ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Dengan demikian, perlu adanya dukungan perkembangan dan meningkatkan pertumbuhan ekspor indonesia, diperlukan juga kebijakan ekspor secara garis besar dapat mengatasi hambatan yang dihadapi.
2.4 Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011: 379). 

Gambar 2.3 Perkembangan Impor Indonesia Setiap Triwulan
Sumber: Badan Pusat Statistika

Menurut Susilo (2008) impor bisa diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai negara penerima.Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing (Purnamawati, 2013).
Pada gambar 2.3 dapat dicermati angka impor indonesia terhadap barang semakin meningkat dari setiap bulan dari sepetember 2016. Cenderung stabil pada impor migas, dan pada non migas turun drastic pada bulan mei 2017.
2.5 Nilai Tukar Rupiah

Gambar 2.4 Nilai Tukar Rupiah
Sumber: Badan Pusat Statistik
Nilai tukar rupiah pada AUD tergolong menurun stabil. Terhadap USD menurun sangat stabil. Terhadap JPY grafiknya turun temurun dan tidak stabil. Terhadap EUR mengalami penurunan yang drastic poinnya.





2.6 Pengeluaran PDB


Table 2.1 Pengeluaran tahun 2016 sampai triqulan 1 2017
Sumber: Badan Pusat Statistika
Dapat dilihat bahwa ekspor berpengaruh terhadap PDB dari triwulan 1 2016 sampai triwulan 1 2017 sebesar 19,08%; 19,03%; 20,43%; 20,50%; dikurangi impor 18,31%; 18,49%; 19,35%; 18,72%;.

2.7 Kesejahteraan
Dapat dilihat pada gambar 2.5 bahwa setiap tahunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun. Pada tahun 2015 dari 11,22% menjadi 11,13%. Pada tahun 2016 dari 10,86% menjadi 10,70%.


Gambar 2.5 Presentase Pendududk Miskin Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari semua tinjauan pustaka, dapat dilihat bahwa pergerakan ekspor impor selaras dengan pergerakan PDB Indonesia. Maka dapat disimpulkan bahwa ekspor dan impor berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jika terdapat gangguan pada ekspor dan impor maka akan berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi indonesia. Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan, dan industri tekstil.
            Pemaparan tinjauan pustaka mengenai kurs nilai mata uang indonesia pada BAB II merupakan pembenaran terhadap ekspor dan impor berpengaruh terhadap pada level apa ekonomi indonesia dan naik turunnya nilai uang mata uang indonesia yang disebabkan dengan kebutuhan luar negeri terhadap barang Indonesia atau sebaliknya. Ini menunjukkan bahwa ekspor impor sangat dibutuhkan dalam rangka menggerakan pertumbuhan ekonomi, agar nilai mata uang indonesia terus naik di pasar internasional.
            Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
            Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupanya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.






















DAFTAR PUSTAKA
Arifin, imamul dan hadi, gina. 2009. Membuka cakrawala ekonomi. Bandung: grafindo.
Baldwin, 2005. Pengantar Ekonomi Industri: Pendekatan Struktur, Prilaku dan Kinerja Pasar, Yogyakarta: BPFE.
Boediono. 2009. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE
Https://www.antaranews.com/berita/652800/bps-mencatat-kinerja-ekspor-agustus-2017-naik-1173-persen
M. L. Jinghan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, edsisi 3, Rajawali Press, Jakarta
Purnamawati, A. dan S. Fatmawati. 2013. Dasar-dasar Ekspor Impor (Teori, Praktik, dan Prosedur). Yogyakarta: Upp Stim Ykpn.
Susilo, Andi, 2008 Buku Pintar Ekspor-Impor, Trans Media Pustaka.
Tandjung, Marolop. 2011. Aspek dan Prosedur Ekspor – Impor. Jakarta :SalembaEmpat.
Triyoso, Bambang. (2004). Analisis Kausalitas Antara Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Negara ASEAN. Medan: FE USU.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar