MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL
PENGARUH EKSPOR IMPOR TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Internasional Bisnis
pada semester VII program studi D4 Administrasi Bisnis
Disusun
oleh:
Rizky
Praditiya Herdaina (145254027)
PROGRAM STUDI DIV ADMINISTRASI
BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sector ekonomi merupakan sector yang
sangat penting untuk mengukur kesejahteraan Negara. Suatu Negara dapat dianggap
sejahtera dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi Negara tersebut.
Umumnya jika pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah yang positif, maka dapat
dikatakan Negara tersebut sejahtera, dan sebaliknya. Tetapi bukan berarti pergerakan
pertumbuhan ekonomi kearah yang positif
selamanya menggambarkan Negara tersebut sejahtera, ada factor-faktor
yang menentukan pengaruh kesejahteraan lain misalnya inflasi, politik, dan
lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat digambarkan dengan bertambahnya investasi,
teknologi yang berkembang, meningkatnya kesempatan kerja, dan terpenuhinya
kebutuhan barang/jasa di suatu Negara. Melakukan perdagangan merupakan hal yang
berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Setiap Negara maju dan
berkembang memiliki kekayaan sumber daya masing-masing, serta potensi
menciptakan barang sendiri, hanya tidak semua barang bisa diciptakan oleh satu
Negara. Maka penting dengan adanya system perdagangan yang tidak mengandalakan
perdagangan dalam negeri akant tetapi meluas hingga ke luar negeri atau
internasional.
Perdagangan ekspor impor adalah kegiatan
yang dijalankan eksportir dan importir dalam transaksi jual beli antara Negara
yang satu dengan Negara yang lainnya. Ekspor impor dilakukan setiap Negara
karena setiap Negara memiliki sumber daya yang berbeda-beda satu sama lain,
oleh karena itu dibutuhkan pertukaran barang dengan pembayaran dengan valuta
asing. Amir (2001). Terbatasnya persediaan di suatu Negara, akan menyebabkan
terjadinya kegiatan impor. Dengan kegiatan ekspor impor akan menimbulkan
tumbuhnya hubungan harmonis antar Negara. Dengan perdagangan internasional ini,
banyak pihak mendapat keuntungan, baik dari hasil jual maupun keuntungan dari
kebutuhan barang yang terpenuhi. Ekspor impor merupakan salah satu pengaruh
yang besar bagi para pebisnis. Aktifitas ekspor impor banyak memberikan
keuntungan bagi suatu Negara. Ekspor merupakan salah satu sumber devisa yang
sangat dibutuhkan oleh Negara. Karena ekspor memungkinkan peningkatan jumlah
produksi yang mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga dapat memberikan andil
besar terhadap perutumbuhan dan kestabilan ekonomi.
Badan pusat statistic (BPS) mencatat nilai ekspor
Indonesia Agustus 2017 mencapai 15,21 miliar dolar AS atau meningkat 11,73
persen disbanding ekspor Juli 2017 yang tercatat sebesar 13,6 miliar dolar AS.
“Baik migas atau non migas sama-sama naik month-to-month (secara bulanan). Ekspor
di Indonesia sudah dilakukan sejak lama dan memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Dengan ekspor impor persaingan akan bertambah antar produk-produk.
Selain harga, kualitas barang akan menjadi factor penentu daya saing suatu produk.
Dari sini yang menjadi pertanyaan, apakah dengan adanya kegiatan ekspor impor
ini memiliki andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia baik
dalam jangka yang panjang maupun pendek. Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap
pertumbuhan ekonomi jika kegiatan ekspor impor ini mengalami kencala sebagai
akibat factor eksternal seperti krisis global, dan factor internal seperti
politik dalam negeri.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah
pengaruh ekspor impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
pengaruh ekspor impor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Prof. Simon
Kuznet, mendefinisikan pertumbuhan
ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu
negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada
penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologinya dan
penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan. Menurut Boediono (2009), pertumbuhan ekonomi adalah suatu
proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada
kecenderungan (output perkapita untuk naik) yang bersumber dari proses intern
perekonomian tersebut (kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri),
bukan berasal dari luar dan bersifat sementara. Atau dengan kata lain bersifat self
generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan itu sendiri menghasilkan
suatu kekuatan atau momentum bagi kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam
periode-periode selanjutnya.
Sekarang pengertiam pertumbuhan
ekonomi sudah mencakup pada bahasan yang luas, diantaranya menurut Simon Kuznet
yang menekankan pertumbuhan ekonomi pada peningkatan kemampuan suatu Negara
dalam jangka panjang.
2.2
Produk Domestik Bruto
Menurut Imamul Arifin & Gina Hadi W
(2009)
“Indikator yang digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi suatu Negara adalah tingkat Produksi Domestik
Bruto (PDB)” Beberapa alasan
digunakannya PDB (bukan PNB) sebagai indikator pengukuranpertumbuhan ekonomi,
yaitu sebagai berikut.
1. PDB dihitung berdasarkan jumlah nilai
tambah (value added) yang dihasilkan seluruh aktivitas produksi di dalam
perekonopmian. Hal ini, peningkatan PDB mencerminkan peningkatan balas jasa
kepada faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
2. PDB dihitung atas dasar konsep siklus
aliran (circulair flow concept).
Artinya, perhitungan PDB mencakup nilai produk yang dihasilkan pada suatu
periode tertentu. Perhitungan ini tidak mencangkup perhitungan pada periode
sebelumnya. Pemanfaatan konsep aliran dalam menghitung PDB memungkinkan
seseorang untuk membandingkan jumlah output pada tahun ini dengan tahun sebelumnya.
3. Batas wilayah perhitungan PDB adalah
Negara (perekonomian domestik). Hal ini memungkinkan untuk mengukur sampai
sejauh mana kebijakan ekonomi yang diterapkan pemerintah maupun mendorong
aktivitas perekonomian domestik.
GDP
atau biasa dikenal dengan PDB. Menurut Wikipedia bahasa indonesia merupakan
nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara pada
periode tertentu. PDB juga merupakan salah satu variabel yang digunakan
untukmenghitung pendapatan nasional. PDB dapat pula diartikan sebagai nilai
keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tersebut dalam
jangka waktu tertentu (biasanya pertahun). PDB berbeda dengan Produk Nasional
Bruto (PNB) karena memasukkan pendapatan factor produksi dari luarnegeri yang
bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu
negaratanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor
produksi dalam negeriatau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal-usul faktor
produksi yang digunakan.
Gambar 2.1 Perkembangan Nilai PDB
Indonesia
Sumber
: Badan Pusat Statistik
2.3 Ekspor
Kegiatan
ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara mengeluarkan barang barang dari
dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor
merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara ke Negara lain, termasuk
diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu (Triyoso,
2004).
Ekspor adalah salah
satu sektor perekonomian yang memegang peranan penting melalui perluasan pasar
antara beberapa negara, di mana dapat mengadakan perluasan dalam suatu
industri, sehingga mendorong dalam industri lain, selanjutnya mendorong sektor
lainnya dari perekonomian (Baldwin, 2005).
Gambar 2.2 Perkembangan Ekspor
Indonesia Setiap Triwulan
Sumber:
Badan Pusat Statistik
Perkembangan
dapat dilihat pada gambar. Nilai total ekspor dapat dilihat lebih tinggi setiap
tahun. Ditahun 2017 non migas berwarna hijau lebih tinggi disbanding
tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga tahun 2017 migas yang lebih tinggi dengan
warna biru. Ekspor merupakan tolak ukur penting mengetahui besaran pertumbuhan
ekonomi suatu Negara. Dari ekspor ini maka dapat terjamin kegiatan bisnis
semakin terjaga. Produksi barang tidak hanya berputar di dalam negeri, tetapi
akan berputar di perdagangan internasinal. Maka dalam jangka panjangan kegiatan
ekspor dapat menjadi pahlawan devisa bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Dengan
demikian, perlu adanya dukungan perkembangan dan meningkatkan pertumbuhan
ekspor indonesia, diperlukan juga kebijakan ekspor secara garis besar dapat
mengatasi hambatan yang dihadapi.
2.4
Impor
Impor adalah kegiatan memasukkan barang
ke dalam daerah pabean. Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara
memasukkan barang dari luar negeri ke dalam daerah pabean Indonesia dengan mematuhi
ketentuan peraturan perudang-undangan yang berlaku (Tandjung, 2011: 379).
Gambar 2.3 Perkembangan Impor
Indonesia Setiap Triwulan
Sumber:
Badan Pusat Statistika
Menurut Susilo (2008) impor bisa
diartikan sebagai kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke
dalam wilayah pabean negara lain. Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan
impor berarti melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh
kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya
juga peraturan serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai
negara penerima.Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai
dengan ketentuan pemerintah yang dibayar dengan menggunakan valuta asing (Purnamawati,
2013).
Pada gambar 2.3 dapat dicermati angka
impor indonesia terhadap barang semakin meningkat dari setiap bulan dari
sepetember 2016. Cenderung stabil pada impor migas, dan pada non migas turun
drastic pada bulan mei 2017.
2.5 Nilai Tukar Rupiah
Gambar 2.4 Nilai Tukar Rupiah
Sumber:
Badan Pusat Statistik
Nilai
tukar rupiah pada AUD tergolong menurun stabil. Terhadap USD menurun sangat
stabil. Terhadap JPY grafiknya turun temurun dan tidak stabil. Terhadap EUR
mengalami penurunan yang drastic poinnya.
2.6 Pengeluaran PDB
Table 2.1 Pengeluaran tahun 2016
sampai triqulan 1 2017
Sumber:
Badan Pusat Statistika
Dapat
dilihat bahwa ekspor berpengaruh terhadap PDB dari triwulan 1 2016 sampai
triwulan 1 2017 sebesar 19,08%; 19,03%; 20,43%; 20,50%; dikurangi impor 18,31%;
18,49%; 19,35%; 18,72%;.
2.7 Kesejahteraan
Dapat dilihat pada gambar 2.5 bahwa
setiap tahunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun. Pada tahun 2015
dari 11,22% menjadi 11,13%. Pada tahun 2016 dari 10,86% menjadi 10,70%.
Gambar 2.5 Presentase Pendududk
Miskin Indonesia
Sumber
: Badan Pusat Statistik
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari semua tinjauan pustaka, dapat
dilihat bahwa pergerakan ekspor impor selaras dengan pergerakan PDB Indonesia.
Maka dapat disimpulkan bahwa ekspor dan impor berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Jika terdapat gangguan pada ekspor dan impor maka akan
berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi indonesia. Dengan adanya perdagangan
internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya
industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan
mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional
akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah
yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh,
berkembangnya industri batik, kerajinan, dan industri tekstil.
Pemaparan
tinjauan pustaka mengenai kurs nilai mata uang indonesia pada BAB II merupakan
pembenaran terhadap ekspor dan impor berpengaruh terhadap pada level apa
ekonomi indonesia dan naik turunnya nilai uang mata uang indonesia yang
disebabkan dengan kebutuhan luar negeri terhadap barang Indonesia atau sebaliknya.
Ini menunjukkan bahwa ekspor impor sangat dibutuhkan dalam rangka menggerakan
pertumbuhan ekonomi, agar nilai mata uang indonesia terus naik di pasar
internasional.
Melalui
perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber
penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa
yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat
terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.
Adanya
perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri,
dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran
sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan,
masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupanya, yang berarti kesejahteraan
hidupnya meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, imamul dan hadi, gina.
2009. Membuka cakrawala ekonomi. Bandung: grafindo.
Baldwin,
2005. Pengantar Ekonomi Industri: Pendekatan Struktur, Prilaku dan Kinerja
Pasar, Yogyakarta: BPFE.
Boediono. 2009. Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE
Https://www.antaranews.com/berita/652800/bps-mencatat-kinerja-ekspor-agustus-2017-naik-1173-persen
M. L. Jinghan, Ekonomi
Pembangunan dan Perencanaan, edsisi 3, Rajawali Press, Jakarta
Purnamawati,
A. dan S. Fatmawati. 2013. Dasar-dasar Ekspor Impor (Teori, Praktik, dan
Prosedur). Yogyakarta: Upp Stim Ykpn.
Susilo,
Andi, 2008 Buku Pintar Ekspor-Impor, Trans Media Pustaka.
Tandjung,
Marolop. 2011. Aspek dan Prosedur Ekspor – Impor. Jakarta :SalembaEmpat.
Triyoso,
Bambang. (2004). Analisis Kausalitas Antara Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di
Negara ASEAN. Medan: FE USU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar